Benarkah Daya Beli Turun, Menyebabkan Pemilik Bisnis Menutup Usahanya?

Memiliki usaha atau bisnis yang maju dan selalu berkembang tentu menjadi harapan setiap pemilik bisnis. Namun bagaimana bila fakta berkata lain. Pembeli yang datang semakin berkurang, permintaan semakin menurun, tentu hal ini akan mempengaruhi performa usaha. Banyak yang mengatakan bahwa hal ini disebabkan daya beli yang turun. Yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah benarkah daya beli turun menyebabkan pemilik bisnis menutup bisnisnya?

Benarkah Daya Beli Turun, Menyebabkan Pemilik Bisnis Menutup Usahanya?
Tampak suatu usaha kuliner membongkar menutup usahanya secara permanen (Foto: Dokumen pribadi)

Pertanyaan sama sering disampaikan para pebisnis saat kumpul bersama dengan pebisnis lainnya, khususnya dalam komunitas bisnis. Fakta ini tentu saja tidak dapat ditutupi, karena penurunan daya beli tentu mengakibatkan bisnis yang dibuka tersebut tidak bisa menghasilkan pendapatan, bahkan untuk memenuhi kewajiban yang harus dilakukan saja sudah tidak cukup apalagi untuk memenuhi kebutuhan lainnya.

Inflasi Apakah Menjadi Penyebab Daya Beli Masyarakat Turun?

Tidak dapat dipungkiri dengan adanya penurunan daya beli hal ini menjadi terjadinya melambatnya pertumbuhan ekonomi. Tentu saja dengan penurunan daya beli tersebut akan membuat ancaman pada keseimbangan ekonomi suatu negara.

Banyak sekali faktor yang menyebabkan penurunan daya beli, salah satunya yang saat ini bisa dilihat dan dirasakan adalah “inflasi”.

Inflasi Apakah Menjadi Penyebab Daya Beli Masyarakat Turun?
Salah satu usaha kuliner yang menutup bisnisnya (Foto: instagram.com/laula.burgerngrill/)

Bahkan mengambil data dari Bank Indonesia, terdapat penurunan IKK (Indeks Keyakinan Konsumen) yaitu sebesar 123,5 pada periode Juli 2023. Skor ini turun dari 127,1 pada Juni 2023 dan 128,3 pada Bulan Mei 2023. 

Penurunan Indeks Keyakinan Konsumen pada bukan Juli ini ditandai dengan menurunnya Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi saat ini dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) pada Juli 2023 yang tercatat masing-masing sebesar 113,8 dan 133,2 yang lebih rendah dari 116,8 dan 137,5 pada bulan sebelumnya.

Telah kita ketahui bersama bahwa dengan tingginya inflasi, hal ini telah menjadi penyebab turunnya daya beli pada masyarakat Indonesia.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah “Bagaimana inflasi bisa sampai mempengaruhi daya beli masyarakat?


(Informasi dari instagram.com/kuliner_nglencer/)

Bisa disampaikan secara sederhana bahwa inflasi ini menjadikan nilai mata uang menjadi turun yang membuat daya beli masyarakat menjadi lemah. Pelemahan daya beli tersebut disebabkan karena adanya peningkatan harga yang dilakukan penjual, hal ini dilakukan penjual sebagai langkah untuk mendapatkan nilai agar para penjual tetap mendapatkan untung setelah terjadi inflasi.

Menurut Bhima Yudistira, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), diperkirakan inflasi di Indonesia sampai akhir tahun mencapai 7% sampai 7,5%.

Bila dibandingkan dengan rata-rata kenaikan upah minimum hanya mengalami kenaikan 1% di tahun 2023 ini. Hal ini membuat penghasilan yang dimiliki masyarakat tidak sejalan dengan inflasi yang terjadi, sehingga membuat daya beli masyarakat menjadi sangat rentan hingga minus sampai 6%.

Fakta tersebut sudah berjalan sampai di Bulan September 2023 ini, hal ini dapat terlihat dari banyaknya tempat usaha yang tutup tidak hanya tempat kuliner, toko juga banyak tutup, mall sepi, maka apabila hal ini terjadi secara terus menerus, akan membuat ekonomi negara ini bisa menjadi terpuruk.

Efeknya adalah taraf hidup akan menjadi semakin menurun, karena kebutuhan menjadi terlalu mahal untuk dibeli oleh masyarakat.

Dampak Menurunnya Daya Beli

Banyak hal yang dipertimbangkan seorang pebisnis menghadapi pelemahan ekonomi ini. 

Mempertahankan bisnis, rugi yang didapat semakin besar. Menutup bisnis, sayang investasi yang sudah dikeluarkan.”

Tentu hal tersebut menjadi simalakama. Berbicara secara umum, saat daya beli masyarakat mengalami penurunan, maka pertumbuhan ekonomi menjadi melambat. 

Hal ini menyebabkan banyak usaha yang bangkrut atau mengalami kerugian karena masyarakat tidak melakukan pembelian terhadap produk yang dijual.”

Langkah-langkah Untuk Menyelamatkan Bisnis

Satu hal penting dalam bisnis agar bisnis bisa berjalan adalah terjadinya pembelian atas produk secara terus menerus. 

Langkah-langkah yang dilakukan para pebisnis untuk menyelamatkan usaha dalam menghadapi penurunan daya beli ini, antara lain:

1. Berupaya mengoptimalkan penjualan.

Apa pun yang terjadi, upaya mengoptimalkan penjualan menjadi langkah utama dalam menyelamatkan bisnis. Salah satu yang bisa dilakukan adalah melakukan promosi dengan hati-hati.

Promosi ini pun harus dilakukan secara hati-hati, karena bila dilakukan secara tidak efektif malah akan membebani biaya perusahaan dan tentu saja malah menggerus laba atau keuntungan.

2. Mengurangi biaya.

Hal ini bisa dilakukan dalam rangka menekan kenaikan harga, yaitu dengan mengurangi biaya yang timbul dalam proses produksi, cara yang bisa dilakukan antara lain:

  • Melakukan efisiensi pada biaya overhead pabrik.
  • Menghindari jumlah tenaga yang berlebihan dan lakukan untuk pekerjaan produktif.
  • Mencari cara menurunkan bahan baku tanpa menurunkan kualitas.

3. Melakukan inovasi.

Mungkin cara ini menjadi cara terakhir untuk bisa meningkatkan penjualan, yaitu membuat produk yang out of the box. Namun hal utama yang dilakukan tergantung dari para pebisnis masing-masing.

Apakah Menutup Bisnis Menjadi Langkah yang Harus Dilakukan Setelah Langkah Penyelamatan Sudah Dilakukan?

Tentu banyak pertanyaan yang hinggap di benak para pembeli atau pelanggan saat melihat warung atau tempat kuliner yang biasanya didatanginya tutup atau tiba-tiba dengan sengaja langsung menutup usahanya.

Apakah Menutup Bisnis Menjadi Langkah yang Harus Dilakukan Setelah Langkah Penyelamatan Sudah Dilakukan?
Salah satu cafe yang menutup usaha permanen (Gambar: instagram.com/warkop_pakharto)

Mungkin Saya, Anda atau para pelanggan lainnya, pernah menyampaikan hal seperti ini, ‘Kan masih ada pembeli yang datang!”, Kan sayang cafenya sudah jalan 10 tahunan lebih!, Kan sudah banyak pelanggannya, dan berbagai pernyataan yang disampaikan para pelanggan tersebut terkait tutupnya usaha atau tempat makan langganannya.

Banyak hal sebenarnya, mengapa seorang pemilik bisnis sampai harus dengan terpaksa menutup bisnisnya. Tentu sudah banyak yang sudah dilakukan untuk menyelamatkan usaha. Jadi tidak serta merta langsung menutup bisnisnya.

Cafe yang menutup usaha permanen (Gambar: facebook.com/Eka Nita)

Bahkan dari berbagai diskusi yang dilakukan, khususnya para pemilik bisnis kuliner, cafe dan resto, ternyata sudah banyak hal, mulai strategi dan alternatif untuk bisa meningkatkan para pembeli yang datang, namun hal ini tidak memberi efek atas peningkatan penjualan, hingga pada akhirnya keputusan menutup bisnis menjadi sebuah pilihan terakhir yang harus dilakukan.

Itu dia sedikit catatan tentang “benarkah daya beli turun menyebabkan pemilik bisnis menutup bisnisnya?”. Semoga bermanfat.

Share

0 Response to "Benarkah Daya Beli Turun, Menyebabkan Pemilik Bisnis Menutup Usahanya?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel