Pilih Jadi Investor, Trader atau Dividen Hunter?

Apa kabar kawan, bagaimana kabar Anda hari ini, sudah mulai serok lagi dengan berbagai penurunan harga saham baru-baru ini, karena IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di zona merah? Atau sedang menahan diri? Bagi investor pemula tentu hal ini menjadi hal yang membingungkan, sudah membeli beberapa saham di harga tinggi, namun sekarang harganya turun jauh. Tenang tidak perlu khawatir, tidak perlu terburu, Anda bisa memperhatikan catatan kali ini, yang dirangkum dari berbagai sumber, dengan judul pilih jadi investor, trader atau dividen hunter?

pilih-jadi-investor-trader-atau-dividen-hunter
Ilustrasi (Gambar: Getty Images/manusapon kasosod)

Dari berbagai kabar yang ada, memang melemahnya IHSG disebabkan karena melemahnya indeks saham Asia, yang disebabkan karena pelaku pasar sedang fokus mempersiapkan kebijakan moneter The Fed.

Apakah Sama Investor dengan Dividen Hunter?

Berbicara tentang investasi, berarti berbicara tentang imbal hasil yang diinginkan dari dana yang telah diinvestasikannya, begitu pula dengan saham, yang merupakan bagian kepemilikan dari perusahaan, yang uangnya berasal dari opeasional perusahaan tersebut.

Seorang investor saham saat akan membeli saham tentu memiliki harapan agar terdapat keuntungan yang didapatkannya, yaitu dividen. Meskipun dalam berbagai hal terdapat pembagian jenis sebutan atas investor ini, namun pada dasarnya tujuan seorang investor berinvestasi adalah ingin mendapatkan keuntungan dari dana yang telah diinvestasikannya.

Investor yang kita kenal pada umumnya merupakan dividen hunter, yaitu pemburu saham yang memberi dividen. Maka sesuai dengan namanya , maka jenis investor yang satu ini akan berusaha untuk mengoptimalkan imbal hasil investasi yang dilakukannya dengan mengoleksi saham-saham perusahaan yang memberikan dividen atau pembagian imbal hasil yang besar.

Biasanya investor atau dividen hunter ini akan memilih saham-saham yang masuk dalam kategori IDX High Dividen 20 untuk bisa mendapatkan dividen saham tersebut,

Masih ingat dengan apa yang disampaikan Warren Buffet? Menurut Buffet, kunci investasi adalah kesabaran.  

Terdapat beberapa tips dalam memilih saham dividen, antara lain (Instagram.com/ngertisaham/):

  1. Apakah payout ratio lebih rendah dari 60%?
  2. Apakah dividen naik setiap tahunnya?
  3. Apakah perusahaan untung secara konsisten
  4. Apakah Debt-To-Equity Ratio lebih rendah dari 1,50?
  5. Apakah perusahaan dalam keadaan sehat?

Sebagai pengingat, untuk Anda investor saham pemula, saat akan membeli saham, antara lain:

  • Hanya beli perusahaan yang diketahui dan produknya Anda suka.
  • Pahami bisnis dan sumber pendapatannya.
  • Pilih yang brand-nya sudah sangat baik.
  • Cari perusahaan yang memiliki keunggulan kompetetif.
  • Hindari saham-saham spekulasi.
  • Hindari perusahaan yang hutangnya melebihi kas dan asetnya.
  • Seriuslah dengan apa yang Anda beli, pelajari pula keseluruhan perusahaan.
  • Cari manajemen dengan kemampuan eksekutor.

Bila merujuk pada Warren Buffet, maka harus jelas, antara :

  • MEAN.
  • MOAT
  • MANAGEMENT
  • MOS.

Trader?

Apa itu trader? Trader saham yang dimaksud adalah pelaku trading saham yang mengaplikasikan strategi jangka pendek untuk bisa memaksimalkan imbal hasil dari transaksi saham, baik itu yang sifatnya harian, bulanan atau kuartal.

Imbal hasil yang dimaksud adalah dengan cara menjual saham di harga yang lebih tinggi atau pun membeli saham di harga yang lebih rendah.

Dalam hal ini terdapat beberapa jenis tipe trader berdasarkan periode waktu kepemilikannya, antara lain:

  • Position trader.
  • Swing trader.
  • Day trader.
  • Scalp trader.

Position trader ini biasanya mempertahankan posisinya yang paling lama, yaitu hingga beberapa bulan atau tahun.

Scalp trader, yang paling cepat waktunya, yaitu hanya beberapa detik hingga menit saja.

Perbedaan Investor vs Trader

Terdapat hal menarik, antara trader dan investor. Trader berinvestasi seperti bekerja, kadang tidak ada penghasilan lain selain jual beli saham, sehingga berusaha mencari saham yang uptrend, walaupun mahal atau naik sahamnya, yang penting bisa beli dan naik dengan cepat. Kalau bisa, biasanya dalam satu hari bisa profit 5%, sedangkan kalau loss dibuat stop loss 3%, dengan asumsi profit 5% akan menutup loss yang 3%, sehingga masih terdapat sisa 2% setelah dipotong fee, sehingga mereka sibuk dengan analisa teknikal dengan berbagai indikator, bahkan cenderung mencari saham yang fluktuasinya tinggi, tanpa memperhatikan fundamental perusahaan, karena anggapannnya, jual beli saham hanya sekedar numpang lewat saja.

Tentu saja hal ini berbeda dengan seorang investor. Investor dalam hal ini akan lebih memperhatikan fundamental perusahaan, karena hanya perusahaan yang sehat, yang profitnya bisa bertahan lama dan memberikan dividen ditambah capital gain, yang kemudian, membeli saham tersebut di saat harga murah.

Dengan perbedaan pola pikir tersebut, tentu kebutuhannya juga berbeda, begitu pula dalam hal screening saham yang pasti berbeda pula caranya.

Itu dia sedikit informasi tentang “pilih jadi investor, trader atau dividen hunter?”. Semoga informasi tersebut bermanfaat.

Share

0 Response to "Pilih Jadi Investor, Trader atau Dividen Hunter?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel